Cara Merawat Payudara Saat Menyusui / Setelah Melahirkan
Susu ASI sangat penting bagi pertumbuhan bayi. karena berfungsi mendukung, melindungi, dan mempromosikan pentingnya ASI, menyebut bahwa ASI dapat melindungi bayi dari berbagai macam infeksi akut seperti radang telinga, pneumonia, infeksi usus, dan meningitis / radang otak.
Cara Merawat Payudara - ASI juga berperan sangat besar dalam memberikan perlindungan dari berbagai infeksi bagi bayi yang lahir prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah. Berbagai penelitian juga membuktikan bahwa ASI memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang daya tahan tubuh, juga obesitas, dan beberapa jenis kanker tertentu.
Mengingat pentingnya ASI, maka ibu menyusui harus benar-benar merawat payudaranya agar si kecil juga nyaman saat menyusui. Simak tips berikut bagaimana cara merawat payudara bagi ibu saat menyusui atau setelah melahirkan agar payudara tetap terawat, dan ASI pun makin bermanfaat.
- Untuk payudara yang membesar karena perubahan hormon, gunakan BH yang baik, yaitu yang cukup untuk menopang payudara. Bila kurang nyaman saat tidur, gunakan BH untuk olahraga dari bahan katun.
- Bersihkan payudara dengan air hangat setelah mandi. Hindari menggunakan sabun, karena akan membuat kulit puting kering dan menyebabkan rasa gatal.
- Pijat puting dan sekitarnya dengan ibu jari dan telunjuk, menggunakan minyak zaitun, baby oil, atau minyak kelapa untuk mengelupas kulit mati pada puting, dan menjaganya tetap lembab.
- Rendam kantung teh di air dingin dan tempelkan pada puting untuk memberikan rasa nyaman.
- Keluarkan beberapa tetes ASI dan oleskan di sekitar puting setelah menyusui (memiliki efek penyembuhan), dan biarkan kering sebelum menutup payudara.
- Bila puting lecet atau nyeri karena posisi menyusui atau cara mengisap yang salah, cobalah ganti posisi dengan menyusui dari puting yang tidak sakit. Dan, cobalah susui bayi sebelum sangat lapar sehingga ia tidak mengisapnya terlalu kuat.
- Penurunan suplai darah ke puting. Hal ini akan menyebabkan puting menjadi pucat dan terasa nyeri saat menyusui. Berbagai hal dapat menyebabkannya seperti konsumsi kafein. (harus mengurangi konsumsi kopi, teh, dan soda). Penyebab lainnya adalah merokok dan udara dingin. Obat2an tertentu juga bisa menyebabkan puting pucat dan nyeri.
- Pembengkakan payudara. Akibat produksi yang berlebihan dan atau bayi kurang/tidak mengkonsumsi ASI, maka payudara akan membengkak dan terasa nyeri. Dengan memberi/menyusukan ke bayi maka gejala ini akan hilang. Tetapi jika bayi tidak mau amat , pengosongan dapat dilakukan dengan pumping.
- ASI banjir. Beda dengan kondisi diatas, pada banjir ASI, payudara yang penuh bisa mencari jalan keluar, sehingga ASI menetes dari puting. Untuk menghentikannya silangkan lengan ke dada, dan tekan dengan lembut pada bagian putingnya. untuk menyerap kebocorannya saat beraktifitas, bisa memakai pad di payudara untuk menyerap kebocoran. Pakai baju berlapis dan hindari memakai baju warna solid agar kebocoran tidak sampai terlihat dari luar.
- Nyeri puting. Sering awalnya puting akan lecet saat baru mulai menyusui. Hal ini akan membaik sejalan dengan jam terbang menyusui yang semakin meningkat. Disamping lecet, puting juga bisa retak2, atau bahkan berdarah jika posisi isapan bayi tidak tepat. Untuk mencegahnya, sempurnakan posisi mulut bayi saat menyusui. Pastikan mulut bayi "full" dengan payudara saat menyusui. Mulut dan gusi bayi harus mengkover seluruh areola (area disekitar puting), dan tidak hanya di puting saja.
- Sumbatan Saluran ASI. Saluran ini berfungsi menyalurkan ASI dari area produksi menuju puting susu. Hal-hal yang dapat menyumbat antara lain ASI yang mengental, jaringan parut, atau ada sesuatu yang menekan saluran tersebut. Penyumbatan ini akan menyebabkan mengurangi bahkan menghentikan aliran ASI pada payudara tersebut., sehingga menyebabkan pembengkakan. Yang lebih parah dapat menyebabkan abses (bengkak bernanah) pada payudara. Untuk itu payudara harus selalu di kosongkan sekosong2nya. (memberikannya ke bayi atau pumping).
semoga bermanfaat...
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar